Membangun kritisitas adalah kemampuan yang sangat penting dalam era digital saat ini. Dengan begitu banyak informasi yang tersedia di internet, seringkali sulit untuk membedakan antara berita yang benar dan berita hoax. Oleh karena itu, edukasi mengenai berita hoax sangat diperlukan agar masyarakat bisa lebih waspada dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang palsu.
Menurut Dr. Ananya Mandal, seorang ahli kesehatan masyarakat, “Kritisitas merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi informasi yang diterima.” Hal ini sangat relevan dalam konteks berita hoax, di mana seringkali informasi yang tidak benar disebarkan dengan tujuan tertentu. Dengan membangun kritisitas, masyarakat akan lebih mampu memilah informasi yang benar dan tidak.
Edukasi mengenai berita hoax juga harus dimulai sejak dini, di sekolah-sekolah. Hal ini sejalan dengan pendapat Prof. Dr. Arief Rachman, seorang pakar pendidikan, yang menyatakan bahwa “Penting bagi pendidikan di Indonesia untuk memberikan pemahaman yang baik mengenai media sosial dan berita hoax kepada generasi muda.” Dengan demikian, generasi muda akan terlatih untuk lebih kritis dalam menyikapi informasi yang mereka terima.
Selain itu, media sosial juga dapat memainkan peran penting dalam edukasi mengenai berita hoax. Menurut data yang dikeluarkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, sebanyak 30% konten di media sosial adalah berita hoax. Oleh karena itu, penting bagi pengguna media sosial untuk lebih waspada dan tidak langsung mempercayai setiap informasi yang mereka baca di internet.
Dengan demikian, pembangunan kritisitas dalam menghadapi berita hoax merupakan hal yang sangat penting dalam era digital saat ini. Sebagai masyarakat yang cerdas, kita harus mampu membedakan antara berita yang benar dan berita hoax, serta tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang palsu. Edukasi mengenai berita hoax harus terus ditingkatkan, baik di sekolah-sekolah maupun melalui media sosial, agar masyarakat bisa lebih waspada dan lebih kritis dalam menyikapi informasi yang mereka terima.